Hoaks Pilpres 2019 dinilai tidak semasiv hoaks yang menyebar pada pilpres tahun 2014 silam. Mafindo (masyarakat anti fitnah Indonesia) menilai banyaknya hoaks (informasi bohong) yang tejadi selama pemilu tahun 2019 tidak semasiv hoaks yang terjadi pada pemilu tahun 2014. Hal ini dijelaskan oleh mafindo melalui data pemantauan hoaks yang dilakukannya selama 3 bulan masa kampanye pemilihan presiden 2019.
Hoaks Pilpres 2019 |
Aribowo Sasmito, Ketua Komite Fact Checker Masyarakat Anti Fitnah Indonesia menyebutkan bahwa dari hal - hal yang pihaknya hadapi sehari - hari, terlihat menurun jika dibandingkan dengan hoaks yang menyebar pada pemilihan presiden tahun 2014. Menurut Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, hoaks dapat terpantau dalam satu hari rata - ratanya hanya ada satu atau dua buah hoaks.
Sementara itu, hokas jenis lainnya adalah hoaks reproduksu yang berasal dari konten hoaks yang sebelumnya pernah beredar. Turunnya kuantitas berita bohong pada pilpres 2019 dikarenakan literasi digital masyarakat semakin tinggi. sementara itu, pada tahun 2019 Ariwibowo menilai bahwa masyarakat belum lama mengenal terkait media sosial.